Posted By : Intan Nur K
Dosen : Bu Lestyani
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
PENGERTIAN
-
Kegiatan
ini merupakan upaya menyediakan berbagai bahan yang diperlukan untuk
pemeriksaan laboratorium. Pengumpulan dan pemeriksaan sampel laboratorium
-
Tujuan
: Pengumpulan dan pemeriksaan specimen laboratorium ini berguan untuk
mendapatkan sejumlah informasi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis,
mengetahui perjalanan penyakit, serta sarana untuk mengukur respon pasien
terhadap terapi
-
Pemeriksaan Laboratoriumà salah satu adalah diagnostik
-
Merupakan bagian dari data objektif untuk pengkajian keperwatan
-
Penting untuk pasien untuk penegakan dini diagnosa awal
-
Perawat
sebagai advocacy
Bahan
pemeriksaan Laboratorium :
-
Urine,
feses, darah, sputum, apusan tenggorok/hidung.apusan mata,apusan genetalia,,
cairan otak, cairan lambung, cairan pleura, cairan luka, hasil biopsy.muntahan
dll
Langkah
pengumpulan specimen
-
Botol/
tabung pemeriksaan bertutup, kaca pbjek, bengkok
-
Macam
– macam reagen
-
Kertas
untuk etiket dan bolpoint
-
Formulir
Laboratorium
-
Alat
untuk menyimpan/ membawa bahan – bahan kelaboratorium
-
Kapas
alcohol
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Alat-alat untuk pemeriksaan hematologi
1.
Pengambilan darah Perifer :
- Lanset/ Vacsinosteel àsekali pakai buang
2. Pengambilan Darah Vena/ Arteri :
- Darah vena diperolehà pungsi vena
- Jarum : sebaiknya besar, ujung haru: tajam,
runcing, dan lurus
Disposable langsung dibuang setelah pakai (
jarum dan spuit)
- Sempris yang dipakai: Vol 2 ml dan 5 ml
- Atau gunakan Venoject jarum yang dilengkapi dgn tabung gelas hampa udara ( keuntungan : darah tidak tercemar)
CARA MEMPEROLEH DARAH UNTUK
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
-
Darah di peroleh dari :vena,arteri dan perifer
-
Sediakan terlebih dulu semua alat yang diperlukan
:
-
Semprit dan jarum steril
-
Vacsinosteel
-
Wadah/botol penampungà sesuai jenis pemeriksaan
-
Alkohol.pasti
-
Plester
-
Formulir
-
Pembendungà darah Vena ( tournequet )
Tempat Pengambilan darah Kapiler :
-
Orang dewasa :ujung jari
-
Anak-anak : daun telinga
-
Bayi
: tumit / ibu jari
Catatan : tempat yang akan di ambil tdk boleh cyanotis atau pucat
Pengambilan darah
perifer digunakan pada kasus-kasus : malaria,DM
Cara
pengambilan Darah Kapiler:
-
Bersihkan tempat pengampilan dengan alkohol dan
biarkan sampai kering
-
Peganglah lokasi yg akan ditusuk supaya tdk
bergerak dan tekansedikit supaya rasa nyeri berkurang
-
Tusuk dengan cepatàpd jari lakukan tegak
lurus.Tusukan hrs ckp dlm spya drh mudah keluar
-
Hindarkan menekan-nekan jari untk memeras drh,drh
yg keluar akibat di peras tlh bercampur dgn cairan jaringan shg menjadi encer
dan menyebabkan kesalahan
-
Buanglah tetes darah yang pertama ,dengan memakai kapas
kering.tetesan darah berikutnya boleh dipakai untuk pemeriksaan
Tempat Pengambilan Darah Vena
-
Orang dewasa: salah satu dari Vena Cubiti
-
Bayi : vena yugularis superficialis atau sinus
sagittalis superior
Cara
Pengambilan Darah Vena :
-
Kaji lokasi : Inspeksi pembuluh darah, sampil
palpasià tentukan yg kelihatan kenyal
-
Pasang pembendungà jangan terlalu kuat
-
Inspeksi dan palpasi ulang (pasien diminta
mengepal jika pasin sadar dan kuat)
-
Bersihkan dengan alkohol biarkan mengering
-
Tegangkanlah kulit diatas vena,dgn jari-jari tgn
kiri agar vena tidak bergerak
-
Tusuklah kulit dgn jarum dgn tangn kanan sampau
ujung jarum msk kedalam lumen vena
-
Mengisap darah sesuai kebutuhan
-
Lepaskan atau regang pembendung
-
Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah jarum dan
sem[prit
-
Mintalah pasien untuk menekan tempat tusukan
beberapa menit kmd diplester
-
Keluarkan jarum dasemprit dan alirkan darah
ketabung melalui dinding (tdk menyemprot)
-
Semprotkan harus segera kedlm tabung terlabih jika
membutuhkan darah cair.
ANTIKOAGULANTIA
UNTUK PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
-
Berguna agar darah yg akan diperiksa jangan sampai membeku.
-
Tidak semua jenis antikoagulantia dpt dipakai
karena akan merusak eritrosit atau lekosit yg akan diperiksa morfologi.
Jenis-jenis
antikoagulantia :
-
EDTA (ethyilenediaminetetraacetate):
-
Heparin
-
Natriumsitrat
KESALAHAN-KESALAHAN
DALAM CARA MEMPEROLEH DARAH
Tindakan dibawah ini dapat menyebabkan berubahnya susunan darah :
- Darah kapiler :
Hal – hal yang perlu dicegah :
-
Mengambil darah pada lokasi yg sedang terganggu
-
Tusukan yg kurang dalam
-
Kulit yg ditusuk masih basah alkohol
-
Tets darah pertama dipakai utk pemeriksaan
-
Terjadi bekuan dlm tetes darah krn terlalu lambat
bekerja
2. Darah Vena :
Hal – hal yang harus dicegah
Hal – hal yang harus dicegah
-
Menggunakan semprit dan jarum yang basah
-
Ikatan pembendung terlalu keras dan lamaà
akibatnya hemokonsentrasi
-
Terjadi bekuan dalam semprit krn lambat bekerja
-
Terjadi bekuan dlm botol krn tdk dicampur
semestinyaà terutama koagolantia yg kering
Beberapa
Pengambilan Darah Hematologi :
-
Sediaan Apus darah
-
Pengambilan darah lengkap/rutin
-
Pengambilan darah MPPP/ Hemorhagik
-
Pengambilan pungsi sumsum tulang
-
Pengambilan golongan darah
-
Pengambilan leju endap darah
II. URINALISIS
Pemeriksaan urin tdk hanya memberi fakta akan kelainan ginjal dan saluran
kemih.
Tetapi juga
memberi gambaran berbagai faal organ tubuh lainnya spt : hati,
saluran empedu, pancreas,cortteks adrenal,dll
Macam – macam sampel
urine
1. Urin Sewaktu :
Urin yg dikeluarkan sesewaktu dan digunakan pemeriksaan yang mendadak
2. Urine Pagi :
- Urine yg dikeluarkan pertama pada pagi hari setelah bangun tidur
- Urine ini lebih pekat dari yg siang baik utk pemeriksaan
sedimen,berat jenis dan protein atau tes kehamilan
3. Urin
Postprandial :
- Sampel urine utk pemeriksaan glukosuria
- Urin 1 ½ - 3 jam setelah makan
4. Urine 24 jam :
Diperlukan untuk menilai secara kuantitatif suatu zat didalam tubuh
- Wadah : botol besar,diberi zat pengawet
- Cara pengumpulan: dari jam 7 (urin pertama di buang) selanjutnya di tampung
s/d jam 7 keesokan hari
- Urin 24 jam dapat juga
untk pasien DM,ditampung dengan wadah terpisah sesuai jam makan pasien
Zat Pengawet Urin
-
Urin harus diperiksa dalam keadaan segar
-
Urin yg disimpan terjadi perubahan struktur oleh
kuman-kuman
-
Kuman-kuman ada krn urin yg dikumpl tidak steril
-
Untk mencegah: simpan urin suhu 4°,wadah
tertutup,atau dalam lemari es.
-
Sebelum diperiksa/dikirim urine harus
dikocok/dicampur.
-
Maka selalu gunakan zat pengawet spt :
toluena,thymol,formaldehida dll
-
Perhatian: tidak semua pemeriksaan menggunakan zat
pengawet. Contoh pemeriksaan thp porfirin.
Syarat
– syarat Tempat / Wadah Urin :
1. Wadah/botol penampung harus bersih dan kering
air/kotor dpt menyebabkan kuman-kuman bertumbuh
2. Wadah yg baik adalah wadah yg mempuntai tutup
3. Sebaiknya urine langsung kedalam wadah
4. Setiap wadah harus dibuat keterangan
5. Wadah untuk pemeriksaan bukan utk bakteriologi tdk
perlu steril yg penting bersih dan kering.
Pemeriksaan Urine Rutin :
-
Jumlah Urin
-
Makroskopi : warna dan jerninya urin
-
Berat jenis
-
Protein
-
Glukosa
-
Pemeriksaan sedimen
-
Bakteri
-
Eritrosit
-
Lekosit
-
Bilirubin
Glukosa Urin
Pemeriksaan
adanya glukosa dalam urine
Cara pemeriksaan dgn :
- Cara Benedict
- Reduksi urine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar