Posted by
: Intan Nur K
Dosen : Bu
Kunaryanti
DYING AND DEATH
Semua yg bernyawa pasti akan merasakan mati, tak
terkecuali kita…
KONSEP
-
Sakaratul maut/menjelang
ajal/dying --- > proses ketika individu
mendekati akhir hayatnya / di sebut
sbgai proses kematian (Mubarok)
-
Sekarat (dying) --- > kondisi pasien yg sedang mengahadapi
kematian,yg memiliki hal dan harapan tertentu untuk meninggal (Alimul Azis)
Kondisi ini
biasanya di sebabkan krn penyakit parah/terminal atau kondisi lain yg berujung pd kematian individu.
Tahapan sama
dengan tahapan kehilangan/berduka -- > denial, anger, bergaining, depresi
dan acceptance (Elisabeth Kubler-Ross)
Denial/penolakan
-
Menunjukkan penyangkalan secara verbal “tidak
mungkin,,aku belum mau mati, aku belum kawin”
-
Meminta penguatan dr org lain untuk penolakanya
-
Gelisah dan cemas
-
Menolak kenyataan
Anger/marah
-
Mengekspresikan kemarahan
-
Emosi tidak terkendali
-
Menyalahkan takdir
-
Mengungkapkan kemarahan secara verbal “mengapa
harus aku Tuhan???engkau tidak adil”
Bergaining/tawar
menawar
-
Kemarahan mulai mereda
-
Respon verbal “ iya benar aku, tapi...”
-
Melakukan tawar menawar/ barter
-
Berjanji pada tuhan untuk menjadi manusia yg lebih
baik
-
Terkesan sudah menerima kenyataan
-
Cenderung membereskan urusan dunia
Depresi
-
Cenderung tidak banyak bicara
-
Sering melamun dan menangis
-
Mengalami proses berkabung karena dulu di tinggalkan
dan skrg akan kehilangan nyawa sendiri
-
Banyak menyendiri
Acceptance/penerimaan
-
Mampu menerima kenyataan
-
Merasakan kedamaian dan ketenangan
-
Respon verbal “saya betul-betul
menyayangi baju saya yg hilang tapi baju yg baru ini manis juga”
-
Sering merasa lelah dan memerlukan tidur lebih
banyak
KEMATIAN (DEATH)
Kematian -- >
terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya fungsi otak
scr permanen. (mubarok)
Kematian -- > kondisi
terhentinya pernapasan, nadi & tekanan
darah serta hilangnya respon thdp stimulus eksternal ditandai dgn terhentinya
aktivitas otak, jantung & paru
secara menetap (Alimul Azis)
Tanda kematian
Dibagi mjd 3
- Menjelang kematian
penurunan tonus otot à tubuh smkn lemah,
sulit menelan, sulit bicara, gerakan ekstremitas menurun
Sirkulasi
melemah à
tekanan darah menurun, nadi mulai tdk teratur, lemah dan cepat, peredaran
perifer terhenti, akral teraba dingin, pucat.
Kegagalan
fungsi sensorik à
sensasi nyeri menurun atau hilang, pandangan mata kabur, kemampuan indera
menurun
Penurunan /
kegagalan pernapasan à
binyi napas terdengar kasar (ngorok), pernapasan tdk teratur (kadang terhenti)
- Saat Kematian
-
Terhentinya pernapasan,
nadi tekanan darah, paru jantung dan fungsi otak
-
Hilangnya respon terhadp
stimulus
-
Hilang kontrol spingter
kandung kemih & rectum
-
Hilang kemampuan indera
-
Adanya garis datar pada
elektroenchepalografi
-
Setelah kematian
3. Setelah
kematian
1) Livor mortis (lebam mayat)
-
mrpkn bercak merah ungu
(livide) pd bagian terbawah tubuh krn penumpukan eritrosit pd lokasi terendah
akibat gravitasi.
-
Nampak 20-30 mnt pasca
mati, mkn lama mkn luas
-
Selain sbg tanda pasti
kematian jg dpt dimanfaatkan untuk memperkirakan saat kematian.
Livor mortis
2) Rigor mortis (kaku mayat)
-
Mulai tampak 2 jam pasca
mati, arahnya dari luar ke dalam dan mnjd lengkap 12 jam
-
Di pengaruhi oleh suhu
lingkungan, tubuh kurus, suhu tubuh tinggi.
Rigor mortis
3) Penurunan suhu tubuh (algor mortis)
-
Di samping krn sirkulasi yg
tdk berfungsi juga dipengaruhi oleh pemindahan panas dr mayat ke lingkungan.
-
Lebih cepat jika suhu
keliling yg rendah, lingkungan berangin, tidak berpakaian, posisi trelentang
4) Pembusukan (dekomposisi)
-
Akibat degradasi jaringan
dan kerja bakteri
-
Pembusukan mulai tampak 24
pasca kematian berupa warna kehijauan pada perut.
-
Bertahap di kmdn diikuti
bau menyengat
-
36 – 48 jam pasca mati akan
dijumpai larva lalat
-
Identifikasi larva lalat
melalui pengukuran panjang dpt memperkirakan saat kematian
-
Pembusukan lbh cepat --- > suhu sekeliling optimal, kelembaban udara
cukup, banyak bakteri pembusuk, tubuh gemuk, penderita infeksi (sepsis)
PENGKAJIAN
MENJELANG
KEMATIAN
-
Perubahan tanda vital: nadi lemah dan lambat,
penurunan tekanan darah, pernapasan irreguler
-
Sirkulasi melemah: sensasi kurang, kulit teraba
dingin pada akral, ujung hidung dan telinga, sianosis ekstremitas
-
Tonus otot menghilang: kesulitan bicara, gangguan
menelan
-
Kegagalan sensorik: pandangan kabur, kegagalan
fungsi indra
MENDEKATI
KEMATIAN
-
Pupil berdilatasi
-
Reflek menghilang
-
Frekuensi nadi meningkat kemudian menurun
-
Tidak bisa bergerak
-
Tekanan darah menurun
KEMATIAN
-
Pernapasan, nadi dan tekanan darah terhenti
-
Hilangnya respon terhadap respon eksternal
-
Pergerakan otot tidak ada
-
Pada encefalogram terlihat garis darat --
> aktivitas listrik otak terhenti
Dx.
Keperawatan
- Ketakutan b/d penyakit terminal, kehilangan fungsi tubuh dll
- Keputusasaan b/d pengobatan yg lama, penyakit terminal, ketergantungan terlalu lama dg alat
- Ancietas b/d ancaman kematian, penyakit
Intervensi
-
Kaji faktor penyebab
-
Kurangi atau hilangkan
faktor penyebab
-
Temani klien
-
Dorong klien mengungkapkan
perasaan
-
Beri masukan tentang
perasaan yg diungkapkan klien
-
Dorong klien menggunakan
mekanisme koping yg positif
-
Bantu klien mengidentifikasi
dan mengungkapkan perasaanya
-
Bantu klien dalam
memecahkan masalah dan mengambil
keputusan
-
Dorong klien berbagi dgn
individu lain
-
dst
Perawatan jenazah
-
Pejamkan mata
-
Lepaskan perhiasan, infus,
baju dan peralatan lain yg menempel.
-
Bersihkan badan
-
Tali kaki, jari, tangan dan
dagu
-
Beri penutup
-
Surat kematian
-
Calling --- > tunggu
jemputan menuju kamar jenasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar