Posted
By : Intan Nur K
Dosen
: Bpk Sudaryanto
MOBILISASI & IMOBILISASI
•
Pendahuluan…..
-
Setiap manusia butuh untuk bergerak.
-
Kehilangan kemampuan bergerak menyebabkan ketergantungan --
> tindakan keperawatan
-
Mobilitas di perlukan untuk meningkatkan kemandirian
diri, meningkatkan kesehatan, dan untuk aktualisasi diri -- > ingat konsep diri(citra tubuh dan harga diri)
-
Mobilisasi dan
Imobilisasi erat kaitannya dengan mekanika tubuh dan ambulasi
-
Mobilisasi melibatkan
sistem rangka, otot dan saraf
DEFINISI
-
MOBILISASI
Kemampuan individu untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur dengan tujuan memenuhi kebutuhan aktivitas guna
mempertahankan kesehatan (alimul
azis)
Kemampuan seseorg
untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yg bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehat (mubarok)
“Sebelum belajar lebih dalam tentang
MOBILISASI,
review dulu yuks tentang sistem
Muskuloskelatal dan Saraf”
TUJUAN
MOBILISASI
1. Mempertahankan
fungsi tubuh
2. Memperlancar
peredaran darah
3. Membantu pernafasan
menjadi lebih baik
4. Mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma)
5. Memperlancar
eleminasi BAB dan BAK
6. Mengembalikan
aktivitas tertentu sehingga
penderita
dapat kembali normal atau setidak-
tidaknya dapat mencukupi kebutuhan
sehari-hari.
MANFAAT MOBILISASI
-
Meningkatkan harga diri&body image,
-
memperbaiki sisitem tubuh&aktivitas yg teratur,
-
meningkatkan derajat kesehatan,
-
mencegah ketidakmampuan,
-
serangan penyakit degeneratif.
SISTEM YG BERPERAN DLM MOBILITAS
- TULANG
selain berperan dlm mobilitas, tulang jg berfungsi sbg
pembentuk rangka, tempat melekatnya otot, sumsum tulang sbg pembentuk sel
darah, dan pelindung organ dalam.
- OTOT DAN TENDON (URAT)
-
otot yaitu memungkinkan tubuh untuk berkontraksi.
Mempertahankan sikap&posisi tubuh.
-
Tendon yaitu jaringan ikat fibrosa yg menghubungkan otot
dg tulang./jaringan ikat yg melekat dgn sangat kuat pd tempat insersinya.
Terputusnya tendon akan mengakibatkan kontraksi otot tdk dpt menggerakkan organ
ditempat insersinyaà diperlukan penyambungan atau jahitan
- LIGAMEN
Menghubungkan tulang dg tulang/kartilago
- SENDI
Mrpkn
tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu
- SARAF
merupakan
pengontrol dari mobilisasi
JENIS MOBILITAS
1)
Mobilitas penuh
kemampuan seseorg untuk bergerak secara penuh dan bebas
shg dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. --
> sehat, normal
2)
Mobilitas sebagian
kemampuan seseorg
untuk bergerak dg batasan jelas dan tdk mampu bergerak secara bebas karena
dipengaruhi oleh suatu gangguan pd tbhnya -- > sakit (fraktur, stroke)
Mobilitas sebagian di bagi:
a.
Mobilitas sebagian temporer
kemampuan individu untuk bergerak dgn batasan yg sifatnya
sementara (reversibel)
b. Mobilitas sebagian
permanen
kemampuan individu
untuk bergerak dgn batasan yg sifatnya menetap (irreversibel)
•
Faktor yg mempengaruhi
1)
Life style -- > mobilitas dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan
nilai2 yang di anut serta lingkungan (wanita jawa di tuntut untuk bersikap
lemah lembut)
2)
Ketidakmampuan -- > kelemahan fisik dan mental. akan menghalangi seseorang untuk melakukan
aktivitas hidup sehari-hari.
Ketidakmampuan dibagi menjadi 2 yaitu ketidakmampuan primer :disebabkan
oleh penyakit/trauma. Ketidakmampuan sekunder akibat dampak ketidakmampuan
primer. (STROKE,FRAKTUR,DEPRESI, MD)
3)
Tingkat energi -- > energi dibutuhkan dalam mobilitas
4)
Usia dan tumbang -- > kemampuan mobilitas pd lansia menurun seiring penurunan
fungsi
5)
Kebudayaan -- > adat istiadat & budaya
6)
Kondisi patologik
KONDISI
PATOLOGIK
Postur abnormal meliputi;
1)
Tortikol kepala
miring pada satu sisi, dimana ada kontraktur pada otot sternoklei domanstoid
2)
Lordosis
--
> kurva spinal lumbal yang terlalu cembung ke depan/anterior
3)
Kifosis -- > peningkatan
kurva spinal torakal
4)
Kipolordosis -- > kombinasi dari kifosis dan lordosis
5)
Skolioasis -- > kurva spinal yang miring ke samping,
tidak samanya tinggi hip/pinggul dan bahu
6)
Kiposkoliosis --
> tidak normalnya kurva spinal anteroposterior dan lateral
7)
Footdrop -- >
plantar fleksi, ketidakmampuan menekuk kaki karena kerusakan saraf peroneal
TORTIKOLIS
•
LORDOSIS
•
KIFOSIS
•
SKOLIOSIS
•
KIFOSKOLIOSIS
•
FOOT DROP
-
Gg perkembangan
otot,
misal:
distropsi muskular karena degenerasi serat otot skeletal
-
Kerusakan sistem
saraf pusat
-
Trauma langsung
pada muskuloskeletal,
misal:
kontusio, salah urat, fraktur
IMMOBILISASI
Keadaan
dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang
mengganggu pergerakan (aktivitas), misalnya mengalami trauma tulang belakang,
cedera otak, fraktur, dsb.
JENIS IMOBILITAS
1. IMOBILITAS
FISIK
merupakan
pembatasan untuk bergerak secara fisik dgn tujuan untuk mencegah terjadinya
gangguan komplikasi pergerakan (hemiplegia, post op hernia, post op fraktur)
2. IMOBILITAS
INTELEKTUAL
keterbatasan daya pikir
3. IMOBILITAS
EMOSIONAL
pembatasan emosi karena perubahan tiba-tiba dalam
penyesuaian diri
4. IMOBILITAS
SOSIAL
mengalami hambatan dalam interaksi sosial
3 Alasan trjdinya imobilitas
1. Pembatasan
gerak yg sifatnya terapeutik
ex: injuri pd tungkai dg lengan
pembedahan
2. Pembatasan
yg tdk dpt dihindari krn ketidakmampuan primer
ex: paralisis
- Pembatasan secara otomatis sehubungan dg gaya hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar