Jumat, 15 November 2013

KONJUNGTIVITIS / Red Eye



Posted By : Intan Nur K
Dosen : Pak Sudaryanto


KONJUNGTIVITIS / Red Eye

Latar belakang
-          Salah satu penyakit yg dpt menyerang indra penglihatan.
-          konjungtiva adalah membran mukosa yg melapisi bagian dlm kelopak mata (palpebra) dan berlanjut ke batas korneosklera permukaan anterior bola mata.
-          Salah satu penyakit mata yg bisa mengganggu penderitanya sekaligus membuat orang lain merasa tdk nyaman ketika berkomunikasi dgn si penderita.
-          Semua orang dpt tertular konjungtivis, bahkan bayi yg baru lahir sekalipun

Anatomi mata


-          Konjungtivitis (red eye): peradangan pd konjungtiva/selaput bening yg di tandai dengan pembengkakan dan eksudat (brunner suddarth 2001)

ETIOLOGI
-          BAKTERI (Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis)
-          VIRUS:  human adenovirus
-          ALERGI (hair spray, tata rias, asap rokok, bulu mata, debu).
            konjungtivitis biasanya terjadi bilateral à unilateral à alergi

PATH WAY / PERJALANAN PENYAKIT

Faktor penyebab
             |
            V
peradangan pada konjungtiva
             |
            V
dilatasi pembuluh konjungtiva
             |
            V
pembengkaan disertai sensasi benda asing dan sensasi tergores, panas, atau gatal
             |
            V
merangsang sekresi air mata


MANIFETASI KLINIS
-          Dilatasi pembuluh darah
-          Eksudat
-          Kemerahan (hiperemia)
-          Nyeri
-          Kelopak mata bengkak
-          Mata gatal, Panas dan berair
-          Terasa mengganjal

Penatalaksanaan
-          konjungtivitis biasanya hilang dgn sendirinya.
-          antibiotik baik lokal maupun sistemik: Gentamisin, kloramfenikol, folimiksin, salep penisilin , penisilin tetes mata,
            Kompres dingin dan menghindarkan penyebab pencetus penyakit (alergi).
            obat Antihistamin : dexametason
           
PENCEGAHAN
             
  1. Konjungtivitis mudah menular, karena itu sblm dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya.
  2. Usahakan untuk tidak menyentuh mata yg sehat sesudah menangani mata yg sakit
  3. Jangan menggunakan handuk atau lap bersama dgn penghuni rumah.
  1. Mengganti sarung bantal dan handuk dgn yg bersih setiap hari.
  2. Hindari berbagi bantal, handuk dan sapu tangan dgn orang lain.
  3. Usahakan tangan tidak memegang2 wajah (kecuali untuk keperluan tertentu), dan hindari mengucek-ngucek mata.
  4. Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata.

PROGNOSIS
-          Konjungtivitis pada umumnya self limited disease -- > dpt sembuh dgn sendirinya. Tanpa pengobatan biasanya sembuh 10-14 hari.
-          Bila diobati, sembuh dalam 1-3 hari.

PENGKAJIAN

1.  Biodata.
            Tanggal wawancara, tgl MRS, No. RM. Nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, alamat, penanggung jawab.
2. Riwayat kesehatan sekarang
            Keluhan Utama à Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir dalam mata), gatal, panas dan   kemerahan disekitar mata, sekret,
3.  Riwayat Kesehatan Yang Lalu.
     apakah Klien pernah menderita penyakit yg sama, trauma mata, alergi obat, riwayat operasi mata.
4.    Riwayat Kesehatan Keluarga.
            Dlm keluarga terdapat penderita penyakit menular (konjungtivitis)

PEMERIKSAAN FISIK.
                    Hiperemi konjungtiva, Kemungkinan adanya sekret, purulen dan berlimpah pada infeksi bakteri, yang menyebabkan kelopak mata lengket saat bangun tidur., Berair/encer pada infeksi virus., Edema konjungtiva

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan kenyamanan (nyeri) b/d peradangan konjungtiva. ditandai dgn :
            a)  Klien mengatakan  ketidaknyamanan (nyeri) yang dirasakan raut muka / wajah.
            b)   Klien terlihat kesakitan (ekspresi nyeri).
            Kriteria hasil :
            Nyeri berkurang atau terkontrol.
            Intervensi
1)      Kaji tingkat nyeri yang dialami oleh klien.
untuk menentukan pilihan intervensi yg tepat.
            2)   Ajarkan klien metode distraksi selama nyeri,
3) Ciptakan lingkungan tidur yg nyaman aman dan tenang
meningkatkan rasa nyaman dg mengurangi stressor yg berupa kebisingan.
4) Kolaborasi dg tim medis dlm pemberian analgesik
Menghilangkan nyeri, karena memblokir saraf penghantar nyeri.
2.   Gangguan konsep diri  (body image) b/adanya perubahan pd kelopak mata Ditandai dengan :
  1. Klien  menutupi daerah bagian mata.
  2. Klien menolak untuk bertemu dgn orang lain.
Kriteria Hasil:
  1. Klien dpt menghargai situasi dgn cara realistis tanpa penyimpangan.
  2. Klien dpt mengungkapkan dan mendemonstrasikan peningkatan perasaan yg positif.
             
intervensi
  1. Kaji tingkat penerimaan klien.-- > mengetahui tingkat ansietas yg dialami klien mengenai perubahan dari dirinya.
  2. Ajak klien mendiskusikan keadaan atau perasaan yg dialaminya.-- > membantu pasien atau orang terdekat untuk memulai menerima perubahan.
  1. Catat jika ada tingkah laku yg menyimpang.-- > kecermatan akan memberikan pilihan intervensi yg sesuai pd waktu individu menghadapi rasa duka dlm berbagai cara yg berbeda.
  2. Jelaskan perubahan yg terjadi b/d penyakit yg dialami-- > memberikan penjelasan ttg penyakit yg dialami pd pasien/orang terdekat shg ansietas dpt berkurang.

3.  Ansietas b/d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya, Ditandai dengan :
            a.    Klien mengatakan tentang kecemasannya.
            b.    Klien terlihat cemas dan gelisah.
Kriteria hasil :
            a.    Klien menyatakan pemahaman tentang proses penyakitnya.
            b.    Klien dapat menggambarkan ansietas dan pola kopingnya.
            c.    Menggunakan mekanisme koping yang efektif.
             
Intervensi dan Rasional :
  1. Kaji tingkat ansietas atau kecemasan.-- > Bermanfaat dlm penentuan intervensi yg tepat sesuai dgn   kebutuhan klien.
  2. Beri penjelasan tentang proses penyakitnya.-- > Meningkatkan pemahaman klien tentang proses penyakitnya.
  1. Beri dukungan moril berupa thdp pasien.-- > Memberikan perasaan tenang kepada klien.
  2. Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.-- > Memberikan kesempatan untuk pasien menerima situasi yang nyata,    mengklarifikasi kesalahpahaman dan pemecahan masalah.

4. Resiko terjadinya penyebaran infeksi b/d proses peradangan.
            Kriteria hasil :
            Penyebaran infeksi tidak terjadi.
            Intervensi dan Rasional :
  1. Bersihkan kelopak mata dari dalam ke arah luar -- > Dengan membersihkan mata dan irigasi maka mata menjadi bersih
  2. Berikan antibiotika sesuai dosis dan umur (advice dokter)-- > antibiotika diharapkan penyebaran infeksi tdk terjadi
  3. Pertahankan tindakan septik dan anseptik-- > Diharapkan tidak terjadi penularan baik dari pasien ke perawat maupun   dari perawat ke pasien.
           
  1. Beritahu klien mencegah pertukaran sapu tangan, handuk dan bantal dgn anggota kelrg yg lain-- > Meminimalkan risiko penyebaran infeksi.
  2. Ingatkan klien untuk tdk menggosok mata yg sakit atau kontak  sembarangan dgn mata-- > Menghindari penyebaran infeksi pd mata yg lain dan pd org lain
  3. Anjurkan klien untuk cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pengobatan-- > untuk meminimalkan penyebaran.
  4. Bersihkan alat yang digunakan untuk memeriksa klien.-- > Mencegah infeksi silang pada klien yg lain.

5. Resiko tinggi cedera b/d keterbatasan penglihatan.
Kriteria hasil :
Cedera tidak terjadi
Intervensi dan Rasional :
  1. Batasi aktivitas seperti menggerakan kepala tiba – tiba, menggaruk mata, membungkuk.-- > menurunkan resiko jatuh atau cidera.
  2. Orientasikan pasien thdp lingkungan dekatkan alat yang dibutuhkan pasien ke tubuhnya.-- > mencegah cidera, meningkatkan kemandirian.
  3. Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan benda2 yg dpt menimbulkan kecelakaan-- > meminimalkan resiko cedera, memberikan rasa nyaman bagi pasien.
  1. Awasi atau temani pasien saat melakukan aktivitas.-> mengontrol kegiatan pasien dan menurunkan bahaya keamanan.
  2. Bersihkan sekret mata dgn cara yg benar -> sekret mata akan membuat pandangan kabur.
  3. Perhatikan keluhan penglihatan kabur yg dpt tjd setelah penggunaan tetes mata  dan salep mata- > Memberikan informasi pd klien agar tdk melakukan aktivitas berbahaya sesaat setelah penggunaan obat mata.
  4. Gunakan kacamata gelap -> Mengurangi fotofobia yg dpt mengganggu penglihatan klien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar