Posted By : Intan Nur K
Dosen : Pak Sudaryanto
KONJUNGTIVITIS / Red Eye
Latar belakang
-
Salah satu penyakit yg dpt menyerang indra penglihatan.
-
konjungtiva adalah membran mukosa yg melapisi
bagian dlm kelopak mata (palpebra) dan berlanjut ke batas korneosklera
permukaan anterior bola mata.
-
Salah satu penyakit mata yg bisa mengganggu
penderitanya sekaligus membuat orang lain merasa tdk nyaman ketika
berkomunikasi dgn si penderita.
-
Semua orang dpt tertular konjungtivis, bahkan
bayi yg baru lahir sekalipun
Anatomi mata
-
Konjungtivitis (red eye): peradangan pd
konjungtiva/selaput bening yg di tandai dengan pembengkakan dan eksudat (brunner
suddarth 2001)
ETIOLOGI
-
BAKTERI (Staphylococcus aureus, Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Moraxella catarrhalis)
-
VIRUS: human
adenovirus
-
ALERGI (hair spray, tata rias, asap rokok, bulu
mata, debu).
konjungtivitis
biasanya terjadi bilateral à unilateral à alergi
PATH WAY /
PERJALANAN PENYAKIT
Faktor penyebab
|
V
peradangan pada konjungtiva
|
V
dilatasi pembuluh konjungtiva
|
V
pembengkaan disertai sensasi benda asing dan
sensasi tergores, panas, atau gatal
|
V
merangsang sekresi air mata
MANIFETASI KLINIS
-
Dilatasi pembuluh darah
-
Eksudat
-
Kemerahan (hiperemia)
-
Nyeri
-
Kelopak mata bengkak
-
Mata gatal, Panas dan berair
-
Terasa mengganjal
Penatalaksanaan
-
konjungtivitis biasanya hilang dgn sendirinya.
-
antibiotik baik lokal maupun sistemik:
Gentamisin, kloramfenikol, folimiksin, salep penisilin , penisilin tetes mata,
Kompres
dingin dan menghindarkan penyebab pencetus penyakit (alergi).
obat
Antihistamin : dexametason
PENCEGAHAN
- Konjungtivitis mudah menular, karena itu sblm dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat, penderita harus mencuci tangannya.
- Usahakan untuk tidak menyentuh mata yg sehat sesudah menangani mata yg sakit
- Jangan menggunakan handuk atau lap bersama dgn penghuni rumah.
- Mengganti sarung bantal dan handuk dgn yg bersih setiap hari.
- Hindari berbagi bantal, handuk dan sapu tangan dgn orang lain.
- Usahakan tangan tidak memegang2 wajah (kecuali untuk keperluan tertentu), dan hindari mengucek-ngucek mata.
- Bagi penderita konjungtivitis, hendaknya segera membuang tissue atau sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata.
PROGNOSIS
-
Konjungtivitis pada umumnya self limited
disease -- > dpt sembuh dgn sendirinya. Tanpa pengobatan
biasanya sembuh 10-14 hari.
-
Bila diobati, sembuh dalam 1-3 hari.
PENGKAJIAN
1.
Biodata.
Tanggal
wawancara, tgl MRS, No. RM. Nama, umur, jenis kelamin, suku / bangsa, agama,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, alamat, penanggung jawab.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan
Utama à Nyeri, rasa ngeres (seperti ada pasir dalam
mata), gatal, panas dan kemerahan
disekitar mata, sekret,
3.
Riwayat Kesehatan Yang Lalu.
apakah Klien pernah menderita penyakit yg sama, trauma mata, alergi
obat, riwayat operasi mata.
4.
Riwayat Kesehatan Keluarga.
Dlm keluarga terdapat penderita
penyakit menular (konjungtivitis)
PEMERIKSAAN FISIK.
Hiperemi konjungtiva, Kemungkinan
adanya sekret, purulen dan berlimpah pada infeksi bakteri, yang menyebabkan
kelopak mata lengket saat bangun tidur., Berair/encer pada infeksi virus.,
Edema konjungtiva
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan kenyamanan (nyeri) b/d
peradangan konjungtiva. ditandai dgn :
a) Klien mengatakan ketidaknyamanan (nyeri) yang dirasakan raut
muka / wajah.
b) Klien terlihat kesakitan (ekspresi nyeri).
Kriteria
hasil :
Nyeri
berkurang atau terkontrol.
Intervensi
1)
Kaji tingkat nyeri yang dialami oleh klien.
untuk menentukan pilihan intervensi yg tepat.
2) Ajarkan klien metode distraksi selama nyeri,
3) Ciptakan lingkungan tidur yg nyaman aman dan tenang
meningkatkan rasa nyaman dg mengurangi
stressor yg berupa kebisingan.
4) Kolaborasi dg tim medis dlm pemberian analgesik
Menghilangkan nyeri, karena memblokir saraf
penghantar nyeri.
2. Gangguan
konsep diri (body image) b/adanya
perubahan pd kelopak mata Ditandai dengan :
- Klien menutupi daerah bagian mata.
- Klien menolak untuk bertemu dgn orang lain.
Kriteria Hasil:
- Klien dpt menghargai situasi dgn cara realistis tanpa penyimpangan.
- Klien dpt mengungkapkan dan mendemonstrasikan peningkatan perasaan yg positif.
intervensi
- Kaji tingkat penerimaan klien.-- > mengetahui tingkat ansietas yg dialami klien mengenai perubahan dari dirinya.
- Ajak klien mendiskusikan keadaan atau perasaan yg dialaminya.-- > membantu pasien atau orang terdekat untuk memulai menerima perubahan.
- Catat jika ada tingkah laku yg menyimpang.-- > kecermatan akan memberikan pilihan intervensi yg sesuai pd waktu individu menghadapi rasa duka dlm berbagai cara yg berbeda.
- Jelaskan perubahan yg terjadi b/d penyakit yg dialami-- > memberikan penjelasan ttg penyakit yg dialami pd pasien/orang terdekat shg ansietas dpt berkurang.
3. Ansietas
b/d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya, Ditandai dengan :
a. Klien mengatakan tentang kecemasannya.
b. Klien terlihat cemas dan gelisah.
Kriteria hasil :
a. Klien menyatakan pemahaman tentang proses
penyakitnya.
b. Klien dapat menggambarkan ansietas dan pola
kopingnya.
c. Menggunakan mekanisme koping yang efektif.
Intervensi dan Rasional :
- Kaji tingkat ansietas atau kecemasan.-- > Bermanfaat dlm penentuan intervensi yg tepat sesuai dgn kebutuhan klien.
- Beri penjelasan tentang proses penyakitnya.-- > Meningkatkan pemahaman klien tentang proses penyakitnya.
- Beri dukungan moril berupa thdp pasien.-- > Memberikan perasaan tenang kepada klien.
- Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.-- > Memberikan kesempatan untuk pasien menerima situasi yang nyata, mengklarifikasi kesalahpahaman dan pemecahan masalah.
4. Resiko terjadinya penyebaran infeksi b/d
proses peradangan.
Kriteria
hasil :
Penyebaran
infeksi tidak terjadi.
Intervensi
dan Rasional :
- Bersihkan kelopak mata dari dalam ke arah luar -- > Dengan membersihkan mata dan irigasi maka mata menjadi bersih
- Berikan antibiotika sesuai dosis dan umur (advice dokter)-- > antibiotika diharapkan penyebaran infeksi tdk terjadi
- Pertahankan tindakan septik dan anseptik-- > Diharapkan tidak terjadi penularan baik dari pasien ke perawat maupun dari perawat ke pasien.
- Beritahu klien mencegah pertukaran sapu tangan, handuk dan bantal dgn anggota kelrg yg lain-- > Meminimalkan risiko penyebaran infeksi.
- Ingatkan klien untuk tdk menggosok mata yg sakit atau kontak sembarangan dgn mata-- > Menghindari penyebaran infeksi pd mata yg lain dan pd org lain
- Anjurkan klien untuk cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan pengobatan-- > untuk meminimalkan penyebaran.
- Bersihkan alat yang digunakan untuk memeriksa klien.-- > Mencegah infeksi silang pada klien yg lain.
5. Resiko tinggi cedera b/d keterbatasan
penglihatan.
Kriteria hasil :
Cedera tidak terjadi
Intervensi dan Rasional :
- Batasi aktivitas seperti menggerakan kepala tiba – tiba, menggaruk mata, membungkuk.-- > menurunkan resiko jatuh atau cidera.
- Orientasikan pasien thdp lingkungan dekatkan alat yang dibutuhkan pasien ke tubuhnya.-- > mencegah cidera, meningkatkan kemandirian.
- Atur lingkungan sekitar pasien, jauhkan benda2 yg dpt menimbulkan kecelakaan-- > meminimalkan resiko cedera, memberikan rasa nyaman bagi pasien.
- Awasi atau temani pasien saat melakukan aktivitas.-> mengontrol kegiatan pasien dan menurunkan bahaya keamanan.
- Bersihkan sekret mata dgn cara yg benar -> sekret mata akan membuat pandangan kabur.
- Perhatikan keluhan penglihatan kabur yg dpt tjd setelah penggunaan tetes mata dan salep mata- > Memberikan informasi pd klien agar tdk melakukan aktivitas berbahaya sesaat setelah penggunaan obat mata.
- Gunakan kacamata gelap -> Mengurangi fotofobia yg dpt mengganggu penglihatan klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar