Posted by : intan nur k
Akper Yappi Sragen.......Just Do Care
Oleh : S. R. ROSIDA, S.Kep
- Definisi
•
Apendiksitis adalah peradangan atau infeksi pada
apendiks dimana semua lapisan dinding organ tersebut terkena.
•
Apendiks adalah suatu organ yang berbentuk
seperti cacing yang berlokasi dekat katup ileosekal.
•
Apendiksitis di bedakan menjadi 2:
•
Apendiksitis akut :akibat dari bedah abdomen
darurat
•
Apendiksitis kronis : inflamasi /infeksi
- Etiologi
•
Obstruksi lumen oleh fekalit (masa keras dari
feses)
•
Diet kurang serat
•
Tumor apendiks
•
Infeksi virus / bakteri
•
Benda asing
•
Cacing usus
•
Parasit
.
.
.
- Patofisiologi
•
Apendiks terinflamasi dan mengalami oedem
sebagai akibat dari tersumbat atau kemungkinan oleh fekalit, tumor atau benda
asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intra luminal sehingga menyebabkan
nyeri abdomen bagian atas / menyebar hebat secara progresif dalam beberapa jam,
terlokalisasi di kuadaran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang
terinflamasi berisi pus.
- Manifesasi klinik
•
Nyeri perut datang secara periodik : mula-mula
nyeri didaerah epigastrum,sekitar umbilikal kemudian berpindah kedaerah kuadran
kanan bawah dan menetap di sekitar titik Mc. Burney.
•
Anoreksia
•
Mual dan muntah
•
Demam ringan
•
Takikardi
•
Leukositosis
•
Diare atau konstipasi
•
Tungkai kanan tidak bisa diluruskan
.
- Komplikasi
Komplikasi utama apendiksitis adalah perforasi apendiks.
Dapat berkembang menjadi peritonitis.
- Penatalaksanaan
Antibiotik dan cairan intravena diberikan sampai
-pembedahan dilakukan
Apendiktomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan
resiko perforasi
- Pemeriksaan penunjang
l
Pemeriksaan darah : leukosit >10.000 - 18.000
/ mm
l
Barium enema
l
X – ray abdomen
l
USG
- Diagnosa keperawatan
Pre OP
- Gangguan rasa nyaman nyeri b/d obstruksi dan peradangan.
kH : pasien melaporkan nyeri hilang, pasien tampak relax
dan bisa beristirahat /
tidur
Intervensi :
- Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, skala nyeri
- Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
- Berikan perubahan posisi pasien setiap 2-4 jam sekali
- Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian analgetik
- Resiko kekurangan volume cairan b/d anoreksi, mual muntah dan diare
KH : turgor kulit baik
membran
mukoso lembab
tanda
vital stabil
Intervensi :
- Observasi tanda vital
- Kaji turgor kulit, membran mukosa dan pengisian kapiler
- Catat intake out put tiap 8 jam
- Awasi tanda-tanda dehidrasi
- Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena
- Intoleransi aktivitas b/d keterbatasan gerak
KH : pasien dapat memenuhi kebutuhab sehari-hari
Intervensi
- Kaji tingkat aktivitas pasien
- Bantu pasien dalam pemenuhan daily activity
- Ubah posisi 2-4 jam sekali
- Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
- Anjurkan penggunaan tehnik manajemen stres post OP
- Resti infeksi b/d prosedur invasif: insisi bedah
KH : peningkatan penyembuhan luka dengan benar, bebas
tanda-tanda infeksi,
drainase purulen, eritema dan
demam.
Intervensi:
- Awasi TTV : demam, menggil, berkeringat, peningkatan
nyeri, perubahan
kesadaran
- Lihat luka insisi dan balutan
- Berikan perawatan luka (wound care)
- Catat karakteristik cairan drainage luka
- Kolaborasi pemberian antibiotik
- Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d tidak mengenal sumber penyakit
KH : menyatakan pemahaman proses penyakit, pengobatan dan
potensial
komplikasi
Intervensi:
- Kaji ulang pembatasan aktivitas pasca operasi :
mengangkat nerat,olahraga,
seks, menyetir
- Dorong aktivitas sesuai dengan toleransi dan dengan
pola istirahat yang
periodik
-
Diskusikan tentang perawatan luka insisi, termasuk mengganti balutan,
pembatasan
mandi dan kembali ke dokter untuk mengangkat jahitan
- Berikan pengertian jika terjadi tanda-tanda infeksi
(nyeri meningkat, demam,
edema, eritema, luka) segera
hubungi petugas medis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar