Copas BY : Mbak Wiwid
PT : Akper Yappi Sragen
Di publikasiakn Oleh : Intan Nur K (Indi)
Pengertian
Cemas atau ansietas merupakan reaksi emosional
terhadap penilaian dari stimulus. Keadaan emosi ini biasanya merupakan
pengalaman individu yang subyektif, yang tidak diketahui secara khusus
penyebabnya. Ansietas berbneda dengan takut. Takut adalah penilaian intelektual
dari stimulus yang mengancam dan obyeknya jelas. Individu tersebut dapat
menggambarkan sumber dari rasa takut. Ansietas dapat merupakan suatu sumber
kekuatan dan energinya dapat menghasilkan suatu tindakan yang destruktif atau
konstruktif.
Rentang respon ansietas
Rentang respon individu terhadap ansietas
berfluktuasi antara respon adaptif dan maladaptif seperti terlihat pada gambar
:
Respon adaptif <----------------------------------------------------> Respon Maladaptif
___________________________________________________________________
antisipasi ringan sedang berat panik
Tingkat ansietas
Beberapa teori membagi ansietas kedalam emapt
tingkat sesuai dengan rentang respon ansietas yaitu :
1.
Ansietas ringan
Ansietas ringan berhubungan
dengan ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapang persepsi
meningkat dan individu akan berhati-hati dan waspada. Pada tingkat ini individu
terdorong untuk belajar dan akan menghasilkan pertumbuhan dan ktreativitas.
2.
Ansietas sedang
Pada tingkat ini lapang persepsi
terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal yang penting
saat itu dan mengesampingkan hal lain.
3.
Ansietas berat
Pada ansietas berat, lapang
persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderumng memikirkan hal yang kecil
saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi
dan membutuhkan banyak pengarahan.
4.
Ansietas panik
Pada tingkat ini individu sudah
tidak dapat mengontrol diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa lagi
walaupun sudah diberi pengarahan.
Pengkajian
a.
Faktor predisposisi
Teori yang dikembangkan untuk
menjelaskan penyebab ansietas adalah :
- Teori psikoanalitik
Menurut Sigmund Freud struktur
kepribadian terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Id
melambangkan dorongan insting dan impuls primitif. Superego mencerminkan hati
nurani seseorang dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang, sedangkan
ego atau aku digambarkan sebagai mediator antara tuntutan dari id dan superego.
Menurut teori psikoanalitik, ansietas merupakan konflik emosional yang terjadi
antara id dan superego, yang berfungsi memperingatkan ego tentang sesuatu
bahaya yang perlu diatasi.
- Teori interpersonal
Ansietas terjadi dari ketakutan
akan penolakan interpersonal. Hal ini juga dihubungkan dengan trauma masa
pertumbuhan seperti kehilangan, perpisahan yang menyebabkan seseorang menjadi
tidak berdaya. Individu yang mempunyai harga diri rendah biasanya sangat mudah
untuk mengalami ansietas yang berat.
- Teori prilaku
Ansietas merupakan hasil frustasi
dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Para ahli prilaku menganggap ansietas merupakan sesuatu
dorongan yang dipelajari berdasarkan keinginan untuk menghindarkan rasa sakit.
Teori ini meyakini bahwa individu yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada
rasa takut berlebihan akan menunjukkan kemungkinan ansietas berat pada
kehidupan masa dewasanya.
- Kajian keluarga
Kajian keluarga menunjukkan bahwa
gangguan ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu keluarga.
- Kajian biologis
Kajian biologis menunjukkan bahwa
otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin. Reseptor ini mungkin membantu
mengatur ansietas. Selain itu kesehatan umum seseorang mempunyai predisposisi
terhadap ansietas. Ansietas mungkin disertai dengan gangguan fisik dan
selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi stressor.
b.
Faktor presipitasi
Faktor presipitasi ansietas dapat
diklasifikasikan dalam dua jenis :
- Ancaman terhadap integritas biologik
Merupakan ancaman terhadap
kebutuhan dasar manusia, seperti kebutuhan akan makanan, minuman, dan
perumahan. Hal ini merupakan faktor umum penyebab ansietas.
- Ancaman terhadap rasa aman
Hal ini sulit digolongkan karena
manusia unik. Ancaman keamanan diri meliputi ; (1) tidak tercapainya harapan,
(2) tidak terpenuhinya kebutuhan akan status, (3) rasa bersalah atau
pertentangan antara keyakinan diri dan prilaku, (4) tidak mampu untuk
mendapatkan penghargaan dari orang lain.
c.
Pengkajian pada ansietas juga dilakukan pada tiga aspek
yaitu :
- Aspek Fisiologis
Observasi status fisiologi klien
dilakukan dengan mengidentifikasi respon sistem saraf otonom, khususnya saraf
simpatik. Klien dengan ansietas mungkin terjadi peningkatan denyut jantung dan
tekanan darah, susah bernafas, rasa tercekik, mulut kering, rasa kembung pada
perut dan nyeri, berkeringat pada telapak tangan dan tremor. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan fungsi adrenal, peningkatan glukosa dan
menurunnya fungsi paratiroid, tingkat oksigen dan kalsium.
- Aspek kognitif
Pengkajian pada fungsi kognitif
mungkin didapatkan : susah untuk berkonsentrasi, menurunnya lapang persepsi,
kurang perhatian terhadap hal yang kecil atau susah untuk memfokuskan fikiran.
Pada tingkat ansietas ditentukan oleh luasnya gangguan pada fungsi kognitif.
- Aspek emosi atau prilaku
Gangguan pada aspek emosi atau
prilaku antara lain : mudah tersinggung, marah, menarik diri, merasa tidak
berdaya, dan mudah menangis. Pengkajian pada reaksi afektif didapatkan dari
keluhan klien. Klien mungkin menceritakan bahwa dirinya merasa gugup yang luar
biasa, tegang, ketakutan, dan bingung.
TINJAUAN KASUS
Tn. Bd., 18 tahun, masuk RSCM untuk menjalani
operasi “Skin Graft”karena kulitnya tersayat akibat kecelakaan. Operasi pertama
gagal total dan sekarang adalah operasi yang kedua. Saat ini ekspresi wajah
klien selalu tegang, tekanan darah tinggi, nadi cepat.
POHON MASALAH
Resiko menarik diri Prilaku menyerang
Cemas core
problem
Kurang pengetahuan Pengalaman masa lalu :
kegagalan operasi Skin Graft I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar