Posted
by : Intan Nur K
Dosen
: dr. Indra
Ca COLON
-
Kanker
usus besar atau sering disebut kanker
kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang terjadi pada jaringan
kolon/usus besar atau rektum.
Faktor Resiko Ca Colon
-
Usia:
golongan orang tua (berusia diatas 50 tahun) lebih beresiko terkena kanker usus
-
Pola
makan minum, sayuran dan buah-buahan
-
Obesitas
atau penderita diabetes
-
Merokok
dan/atau pecandu alkohol
-
Riwayat
polip usus atau penyakit usus: orang-orang yang sering mengalami polip usus,
penyakit ulcerative colitis ataupun penyakit Crohn, lebih besar resikonya untuk
terkena kanker kolorektal
-
Riwayat
kanker usus dalam keluarga: Jika Anda memiliki keluarga dekat (orangtua atau
saudara kandung) yang menderita kanker ini, risiko Anda mungkin meningkat
Gejala Kanker Usus
-
Kanker
kolorektal biasanya tidak menimbulkan gejala pada stadium awal. Gejala biasanya
baru timbul pada stadium lanjut.
Gejala-gejala kanker usus, yaitu:
- Tinja berbentuk runcing(seperti pensil)
- Darah dalam tinja
- Perubahan kebiasaan BAB (diare atau sembelit yang semakin intens).
- Sakit perut
- Sering kelelahan
- penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab jelas
- Tinja berbentuk runcing(seperti pensil)
- Darah dalam tinja
- Perubahan kebiasaan BAB (diare atau sembelit yang semakin intens).
- Sakit perut
- Sering kelelahan
- penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab jelas
Bagaimana
Kanker Usus Diketahui
-
Usia
50 tahun keatas ataupun memiliki riwayat keluarga terkena kanker usus,
disarankan untuk melakukan SKRINING secara berkala mulai usia 50 tahun untuk
deteksi dini kanker usus.
Karena ketika polip pra-kanker dan
kanker usus besar ditemukan dan diobati pada tahap awal, angka kesembuhan
mendekati 100 persen. Kolonoskopi umumnya dianggap sebagai skrining dan
diagnosa terbaik untuk kanker usus besar.
Pemeriksaan
-
Kolonoskopi:
teropong usus besar
-
Guaiac
Fecal Occult Blood Test (‘gFOBT): untuk menemukan darah dalam tinja, gejala
awal kanker usus, biasanya dilanjutkan dengan kolonoskopi
-
Enema
barium: tablet barium dimasukkan ke dalam usus besar melalui anus kemudian
dilakukan foto rontgen
-
Digital
Rectal Examinations (DRE): colok dubur
-
Test
penanda tumor CEA dan CA 19-9, yaitu melalui pengambilan sample darah untuk
meneliti adanya peningkatan protein tertentu yang terkait dengan keberadaan
kanker usus
KOLONOSKOPI
Guaiac Fecal Occult Blood Test (‘gFOBT)
Digital Rectal Examinations (DRE)
Ca Colon
Pengobatan Kanker Usus
Empat
jenis utama pengobatan untuk kanker kolorektal adalah:
- Pembedahan
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Target terapi
- Pembedahan
- Radioterapi
- Kemoterapi
- Target terapi
Polipectomi adalah suatu metode yang biasa digunakan oleh dokter
(ahli endoskopi) untuk mengangkat polip usus yang dianggap berbahaya (mengarah
ke pra-kanker) pada saat dilakukannya kolonoskopi.
Bila sudah menjadi kanker, maka perlu dilakukan tindakan operasi
yang disebut kolektomi atau reseksi segmental. Disini bagian usus yang terkena
kanker akan diangkat (termasuk node getah bening didekatnya), dan kemudian
menyambungkan kembali bagian usus yang tersisa
- Polipektomi
- Polipektomi
-
Tehnik
Pembedahan Dengan Laparaskopi
-
Radioterapi
-
Radioterapi
dalam mengobati kanker usus terutama digunakan ketika sel-sel kankernya sudah
menempel ke organ dalam atau ke lapisan dalam perut (abdomen). Dalam hal ini
radioterapi digunakan setelah operasi pengangkatan untuk memastikan seluruh
sel-sel kanker yang tersisa mati.
Adapun Jenis Radioterapi yang dipakai:
-
Tehnik
radio-surgery terapi ini memungkinkan pengangkatan tumor, tanpa perlu melakukan
operasi pembedahan terbuka.
-
Brachytherapy
(terapi radiasi internal): Dalam metode ini, pelet kecil atau biji bahan
radioaktif ditempatkan langsung ke kankernya dalam jangka pendek dengan tujuan
mematikan kankernya tanpa merusak jaringan sehat disekitarnya
-
Brachytherapy
-
Kemoterapi
Kemoterapi (kemoterapi) melibatkan
penggunaan obat-obatan melalui infus ke dalam aliran darah ataupun tablet minum
untuk mematikan sel-sel kankernya. Kemo kadang digunakan sebelum operasi untuk
mengecilkan kankernya, atau pada kasus kanker usus yang telah bermetastasis ke
hati.
-
Target
Terapi
Target terapi atau smart drugs,
yaitu hanya memfokuskan diri untuk mematikan sel-sel kankernya, sehingga tidak
mengganggu sel-sel normal lainnya.
Contoh obat-obatan target terapi untuk kanker usus, adalah:
bevacizumab (Avastin ®), panitumumab (vectibix), dan cetuximab (Erbitux).
Pencegahan Ca Colon
Tindakan terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker usus
adalah dengan rajin mengkonsumsi serat (biji-bijian, buah-buahan dan
sayuran).Hindari makanan yang berbahan pewarna, pengawet, alcohol dan rokok.
Banyak minum air putih dan hindari stress.
Selain itu penting bagi Anda yang berusia diatas 50 tahun untuk
rajin melakukan skrining kanker usus melalui teropong usus (Kolonoskopi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar