Kamis, 07 November 2013

Mobilisasi dan Imobilisasi



Posted By  : Intan Nur K
Dosen : Bpk Sudaryanto



MOBILISASI & IMOBILISASI

         Pendahuluan…..
-          Setiap manusia butuh untuk bergerak.
-          Kehilangan kemampuan bergerak menyebabkan ketergantungan -- > tindakan keperawatan
-          Mobilitas di perlukan untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, dan untuk aktualisasi diri -- > ingat konsep diri(citra tubuh dan harga diri)
-          Mobilisasi dan Imobilisasi erat kaitannya dengan mekanika tubuh dan ambulasi
-          Mobilisasi melibatkan sistem rangka, otot dan saraf
DEFINISI
-          MOBILISASI
Kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatan (alimul azis)
Kemampuan seseorg untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yg bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat (mubarok)

“Sebelum belajar lebih dalam tentang MOBILISASI,
review dulu yuks tentang sistem Muskuloskelatal dan Saraf”


TUJUAN MOBILISASI
1. Mempertahankan fungsi tubuh
2. Memperlancar peredaran darah
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan diri (melindungi diri dari trauma)
5. Memperlancar eleminasi BAB dan BAK
6. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga
    penderita  dapat kembali normal atau setidak-
    tidaknya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

MANFAAT MOBILISASI
-          Meningkatkan harga diri&body image,
-          memperbaiki sisitem tubuh&aktivitas yg teratur,
-          meningkatkan derajat kesehatan,
-          mencegah ketidakmampuan,
-          serangan penyakit degeneratif.

SISTEM YG BERPERAN DLM MOBILITAS
  1. TULANG
selain berperan dlm mobilitas, tulang jg berfungsi sbg pembentuk rangka, tempat melekatnya otot, sumsum tulang sbg pembentuk sel darah, dan pelindung organ dalam.
  1. OTOT DAN TENDON (URAT)
-          otot yaitu memungkinkan tubuh untuk berkontraksi. Mempertahankan sikap&posisi tubuh.
-          Tendon yaitu jaringan ikat fibrosa yg menghubungkan otot dg tulang./jaringan ikat yg melekat dgn sangat kuat pd tempat insersinya. Terputusnya tendon akan mengakibatkan kontraksi otot tdk dpt menggerakkan organ ditempat insersinyaà diperlukan penyambungan atau jahitan
  1. LIGAMEN
Menghubungkan tulang dg tulang/kartilago
  1. SENDI
Mrpkn tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu
  1. SARAF
merupakan pengontrol dari mobilisasi

           
JENIS MOBILITAS

1)      Mobilitas penuh
kemampuan seseorg untuk bergerak secara penuh dan bebas shg dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari. -- > sehat, normal
2)      Mobilitas sebagian
 kemampuan seseorg untuk bergerak dg batasan jelas dan tdk mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh suatu gangguan pd tbhnya -- > sakit (fraktur, stroke)
Mobilitas sebagian di bagi:
a.       Mobilitas sebagian temporer
kemampuan individu untuk bergerak dgn batasan yg sifatnya sementara (reversibel)
b.      Mobilitas sebagian permanen
kemampuan individu untuk bergerak dgn batasan yg sifatnya menetap (irreversibel)
         Faktor yg mempengaruhi
1)      Life style -- > mobilitas dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan nilai2 yang di anut serta lingkungan (wanita jawa di tuntut untuk bersikap lemah lembut)
2)      Ketidakmampuan -- > kelemahan fisik dan mental.  akan menghalangi seseorang untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari.  Ketidakmampuan dibagi menjadi 2 yaitu ketidakmampuan primer :disebabkan oleh penyakit/trauma. Ketidakmampuan sekunder akibat dampak ketidakmampuan primer. (STROKE,FRAKTUR,DEPRESI, MD)
3)      Tingkat energi -- > energi dibutuhkan dalam mobilitas
4)      Usia dan tumbang -- > kemampuan mobilitas pd lansia menurun seiring penurunan fungsi
5)      Kebudayaan -- > adat istiadat & budaya
6)      Kondisi patologik 

KONDISI PATOLOGIK
Postur  abnormal meliputi;
1)      Tortikol kepala miring pada satu sisi, dimana ada kontraktur pada otot sternoklei domanstoid
2)      Lordosis          -- > kurva spinal lumbal yang terlalu cembung ke depan/anterior
3)      Kifosis              -- > peningkatan kurva spinal torakal
4)      Kipolordosis   -- > kombinasi dari kifosis dan lordosis
5)      Skolioasis       -- > kurva spinal yang miring ke samping, tidak samanya tinggi hip/pinggul dan bahu
6)      Kiposkoliosis -- > tidak normalnya kurva spinal anteroposterior dan lateral
7)      Footdrop -- > plantar fleksi, ketidakmampuan menekuk kaki karena kerusakan saraf peroneal

TORTIKOLIS 
         LORDOSIS

         KIFOSIS



         SKOLIOSIS



         KIFOSKOLIOSIS


         FOOT DROP



-          Gg perkembangan otot,
misal: distropsi muskular karena degenerasi serat otot skeletal
-          Kerusakan sistem saraf pusat
-          Trauma langsung pada muskuloskeletal,
misal: kontusio, salah urat, fraktur


IMMOBILISASI
Keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (aktivitas), misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak, fraktur, dsb.

JENIS IMOBILITAS
1.      IMOBILITAS FISIK  
merupakan pembatasan untuk bergerak secara fisik dgn tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan komplikasi pergerakan (hemiplegia, post op hernia, post op fraktur)
2.      IMOBILITAS INTELEKTUAL
 keterbatasan daya pikir
3.      IMOBILITAS EMOSIONAL
pembatasan emosi karena perubahan tiba-tiba dalam penyesuaian diri
4.      IMOBILITAS SOSIAL
mengalami hambatan dalam interaksi sosial

 3 Alasan trjdinya imobilitas
1.      Pembatasan gerak yg sifatnya terapeutik
            ex: injuri pd tungkai dg lengan
                         pembedahan
2.      Pembatasan yg tdk dpt dihindari krn ketidakmampuan primer
            ex: paralisis
  1. Pembatasan secara otomatis sehubungan dg gaya hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar