Sabtu, 30 November 2013

ASKEP ULKUS PEPTIKUM



Posted by : Intan Nur k
Akper Yappi Srg .... Just Do Care

Oleh : S. R. Rosida, SKep.
  1. Definisi
            Adalah exkavasi (area berlubang) yang terbentuk dalam dinding mukosa lambung, pilorus, duodenum / esofagus
            Ulkus ini disebabkan oleh erosi membran yang dapat meluas sampai lapisan otot/seluruh otot di peritonium
2. Etiologi + Insidens
         Kurang dipahami, meskipun bakteri gram negatif H. pylori telah sangat diyakini sebagai faktor penyebab
         Penyakit ini terjadi dengan frekuensi paling besar pada individu antara usia 40 s/d 60 th
         Presentase pria 3 x lebih sering dari wanita
         Wanita setelah menopause prosentase lebih tinggi

Predisposisi
         Emosional tinggi
         Minum Alkohol
         Perokok
         Stres tinggi
3.Patofisiologi
            Ulkus peptikum terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal (12 jari) karena jaringan ini tidak dapat menahan kerja asam lambung (HCL) dan Pepsin. Erosi yang terjadi berhubungan dengan konsentrasi tinggi dan kerja asam pepsin/berhubungan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa yang rusak tidak dapat mensekresi mukus yang cukup untuk bertindak sebagai barier terhadap asam HCL.
4.Manifestasi Klinik
         Nyeri (nyeri tumpul) seperti tertusuk/sensasi terbakar di epigastrum tengah/di punggung
         Pirosis (nyeri uluhati) sensasi terbakar pada esofagus dan lambung
         Muntah
         Konstipasi
         Perdarahan
.


  1. Evaluasi Diagnostik
         Pemeriksaan dengan barium saluran G1 atas
         Endoskopi gastrointestinal
         X-ray
         Pemeriksaan lab terhadap feses
         Biopsi : Periksa adanya H. pylori
         Serologis terhadap antibodi pada antigen H. Pylori
  1. Penatalaksanaan
         Penurunan stres Dan istirahat: pola hidup yang terburu-buru, jadwal tidak teratur serta situasi penuh stres/melelahkan akan perberat gejala
         Penghentian merokok: merokok mengurangi sekresi bikarbonat dari pankreas ke duodenum akibatnya keasaman duodenum lebih tinggi bila seseorang merokok
         Modifikasi diet: diet saring (blender) akan membantu penurunan beban kerja organ pencernaan sebagai sekresi asam HCL bisa diminimalisasi
         Obat-obatan : antasida, simetidin, Ranitidin, Famotidin, dll, AB (tetrasiklin, amoxsicilline, metramidazol) Inhibitor pompa proton (omeprazol), sitoprotektif (misoprostol cytotec) anti kolinergis (pirenzepin), dll.
         Intervensi bedah (vagotomi: pemotongan saraf vagus, antrektomi: gastroduodeostomi/gastrojejunostomi)

8.Proses Keperawatan
  1. Pengkajian
         Riwayat pasien, RPK dengan Ulkus
         Pola makan (kecepatan) penggunaan bumbu, pedas asam, minum kopi, alkohol, apakah terjadi muntah, warna ?
         Pola hidup : merokok, stres, masalah keluarga
         Pola eliminasi : BAB, berdarah ?
         Fisik :
            - TTV Kaji indikator anemia (takikardia, hipotensi)
            - Palpasi Abdomen untuk melokalisasai nyeri tekan
  1. Diagnosa Keperawatan + Intervensi
  1. Nyeri berhubungan dengan efek sekresi asam lambung pada jaringan yang rusak
            Intervensi:
         Berikan obat penghilang rasa nyeri sesuai advis dokter
         Anjurkan kepada pasien untuk menghindari makanan minuman yang mengandung kafein (cola, teh, kopi, coklat, dll)
         Anjurkan pasien untuk makan dalam keadaan relaks
         Anjurkan pasien untuk mempelajari teknik relaksasi untuk membantu atasi stres dan nyeri
         Anjurkan pasien untuk tidak merokok
  1. Ansietas berhubungan dengan penyakit akut
Intervensi:
         Kaji apakah pasien mengetahui/ingin mengetahui tentang diagnosa penyakit
         Kaji tingkat ansietas
         Beri pasien pengertian dan penjelasan tentang penyakit sesuai dengan pemahaman pasien
         Anjurkan pasien untuk mengekpresikan ansietasnya secara terbuka
         Mendorong keluarga untuk berpartisipasi dalam keperawatan dan memberikan dorongan emosional.
  1. Kurang pengetahuan tentang pencegahan, gejala dan penatalaksanaan kondisi
            Intervensi:
         Beri pendekatan kesehatan yang berkaitan dengan:
         Obat-obatan :
            - nama obat, dosis, frekuensi dan kemungkinan efek samping
                Obat yang harus dihindari oleh pasien
            - Beri penjelasan tentang pentingnya melanjutkan obat-obat tersebut meskipun
               tanda dan gejala telah berkurang
         Diet :
- makanan yang cenderung menyebabkan gejala
-Jelaskan pentingnya makan teratur dalam suasana relaks dan menghindari makanan terlalu banyak
         Istirahat dan Penurunan Stres :
- Jelaskan bahwa penyakit ini berhubungan dengan stres
- Anjurkan untuk menghindari stres
- Anjurkan untuk menambah jam istirahat + relaks
         Merokok :
            - Hindari merokok, Co2 bisa mempengaruhi / memperlambat proses
                 peyembuhan
         Kewaspadaan terhadap komplikasi :
            Anjurkan pasien untuk melaporkan jika terjadi tanda-tanda komplikasi
            - Hemoragi : kulit dingin, detak jantung tinggi, sulit nafas, darah dalam feses
            - Penetrasi + Perforasi : nyeri abdomen berat, abdomen kaku + nyeri tekan,
                 muntah, suhu tinggi, frekuensi jantung tinggi
         Obstruksi pilorik : mual muntah, distensi abdomen, nyeri abdomen
         Pegawasan pasca pengobatan :
- jelaskan pasien bahwa ulkus dapat timbul ± selama 1 th setelah pengobatan, lakukan pengawasan
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar