Sabtu, 30 November 2013

ASKEP APENDIKSITIS



Posted by : intan nur k
Akper Yappi Sragen.......Just Do Care

Oleh : S. R. ROSIDA, S.Kep
  1. Definisi
      Apendiksitis adalah peradangan atau infeksi pada apendiks dimana semua lapisan dinding organ tersebut terkena.
      Apendiks adalah suatu organ yang berbentuk seperti cacing yang berlokasi dekat katup ileosekal.
      Apendiksitis di bedakan menjadi 2:
      Apendiksitis akut :akibat dari bedah abdomen darurat
      Apendiksitis kronis : inflamasi /infeksi
  1. Etiologi
      Obstruksi lumen oleh fekalit (masa keras dari feses)
      Diet kurang serat
      Tumor apendiks
      Infeksi virus / bakteri
      Benda asing
      Cacing usus
      Parasit
.


.
.
  1. Patofisiologi
      Apendiks terinflamasi dan mengalami oedem sebagai akibat dari tersumbat atau kemungkinan oleh fekalit, tumor atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intra luminal sehingga menyebabkan nyeri abdomen bagian atas / menyebar hebat secara progresif dalam beberapa jam, terlokalisasi di kuadaran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus.
  1. Manifesasi klinik
      Nyeri perut datang secara periodik : mula-mula nyeri didaerah epigastrum,sekitar umbilikal kemudian berpindah kedaerah kuadran kanan bawah dan menetap di sekitar titik Mc. Burney.
      Anoreksia
      Mual dan muntah
      Demam ringan
      Takikardi
      Leukositosis
      Diare atau konstipasi
      Tungkai kanan tidak bisa diluruskan
.
  1. Komplikasi
            Komplikasi utama apendiksitis adalah perforasi apendiks. Dapat berkembang menjadi peritonitis.
  1. Penatalaksanaan
            Antibiotik dan cairan intravena diberikan sampai -pembedahan dilakukan
            Apendiktomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi
  1. Pemeriksaan penunjang
l  Pemeriksaan darah : leukosit >10.000 - 18.000 / mm
l  Barium enema
l  X – ray abdomen
l  USG
  1. Diagnosa keperawatan
            Pre OP
  1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d obstruksi dan peradangan.
            kH : pasien melaporkan nyeri hilang, pasien tampak relax dan bisa beristirahat /
             tidur
            Intervensi :
            - Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, skala nyeri
            - Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
            - Berikan perubahan posisi pasien setiap 2-4 jam sekali
            - Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian analgetik
  1. Resiko kekurangan volume cairan b/d anoreksi, mual muntah dan diare
            KH : turgor kulit baik
            membran mukoso lembab
            tanda vital stabil
            Intervensi :
            - Observasi tanda vital
            - Kaji turgor kulit, membran mukosa dan pengisian kapiler
              - Catat  intake out put tiap 8 jam
            - Awasi tanda-tanda dehidrasi
            - Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena
  1. Intoleransi aktivitas b/d keterbatasan gerak
            KH : pasien dapat memenuhi kebutuhab sehari-hari
            Intervensi
            - Kaji tingkat aktivitas pasien
            - Bantu pasien dalam pemenuhan daily activity
            - Ubah posisi 2-4 jam sekali
            - Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
            - Anjurkan penggunaan tehnik manajemen stres post OP
  1. Resti infeksi b/d prosedur invasif: insisi bedah
            KH : peningkatan penyembuhan luka dengan benar, bebas tanda-tanda infeksi,
              drainase purulen, eritema dan demam.
Intervensi:
            - Awasi TTV : demam, menggil, berkeringat, peningkatan nyeri, perubahan
                 kesadaran
            - Lihat luka insisi dan balutan
            - Berikan perawatan luka (wound care)
            - Catat karakteristik cairan drainage luka
            - Kolaborasi pemberian antibiotik
  1. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan b/d tidak mengenal sumber penyakit
            KH : menyatakan pemahaman proses penyakit, pengobatan dan potensial
              komplikasi
Intervensi:
            - Kaji ulang pembatasan aktivitas pasca operasi : mengangkat nerat,olahraga,
                seks, menyetir
            - Dorong aktivitas sesuai dengan toleransi dan dengan pola istirahat yang
                 periodik
- Diskusikan tentang perawatan luka insisi, termasuk mengganti balutan,
pembatasan mandi dan kembali ke dokter untuk mengangkat jahitan
            - Berikan pengertian jika terjadi tanda-tanda infeksi (nyeri meningkat, demam,
                edema, eritema, luka) segera hubungi petugas medis
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar