Minggu, 10 November 2013

KDM :: Stres dan Adaptasi



Posted By : Intan Nur K
Dosen : Kunaryanti, S. Kep., Ners
Alamat : Purworejo Celep Kedawung, Sragen


Kebutuhan Dasar Manusia
STRES DAN ADAPTASI


Latar Belakang

Modernisasi & kemajuan teknologi membawa perubahan dlm cara berpikir & pola hidup masyarakat.

|
                       V
                                               
            konsekuensinya :
- perubahan kesehatan fisik
            - perubahan kesehatan jiwa
Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri thd perubahan tsb, akibatnya akan menimbulkan ketegangan yg dpt menjadi faktor pencetus, penyebab atau akibat dr suatu penyakit.


DEFINISI STRES

Stres adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan.
Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.
   
Menurut HANS SEYLE,1976
            Stres ; suatu situasi/respon manusia yang bersifat non spesifik terhadap setiap tuntutan kebutuhan yang ada dalam dirinya.
                                                            Atau
  “Merupakan fenomena yg universal semua orang pernah mengalaminya” (Kozier)

Pemicu Munculnya Stres

-          RASA KHAWATIR
-          PERASAAN KESAL
-          KECAPEKAN
-          FRUSTASI
-          PERASAAN TERTEKAN
-          KESEDIHAN
-          PEKERJAAN YANG BERLEBIHAN
-          PRE MENSTRUAL SYNDROME (PMS)
-          TERLALU FOKUS PADA SUATU HAL
-          PERASAAN BINGUNG
-          BERDUKA CITA DAN JUGA RASA TAKUT

|
           V
Konsultasi dengan Psikiater atau Beristirahat Total

STRESSOR

adalah ; Stimulus yang menimbulkan stres
Mewakili kebutuhan yang tidak terpenuhi berupa: Keb. Fisiologis, Psikologis, sosial, lingkungan, spiritual, dsb.

- Sumber Stressor :
            - internal
            - eksternal          
           
-Sumber-sumber stres
        BiologiS
cacat tubuh, suhu badan, lapar, haus.
        Psikologis
marah, takut, cemas, pola pikir yang labil
        Sosial
pergaulan, interaksi
        Spritual
pengingkaran terhadap kekuasaan Tuhan
        MikrobiologI
bakteri, kuman penyakit, virus.

-Tanda & gejala stres
§  Kardiovaskuler     : naiknya tekanan darah.
§  Muskuler               : kencang pada otot dengan atau tanpa tremor atau sakit
§  GastrointestinaL    :kerongkongan tersumbat, mual, rasa tidak enak di  lambung,
       diare.
§  Respiratori         : sesak nafas, rasa tercekik               
§  Genitourinaria   : sering buang air kecil
§  Mental dan emosional : pelupa, sulit konsentrasi, tidak peka perasaan, emosi labil,
pemarah, mudah kesal, tersinggung, mudah
takut,gangguan tidur, gangguan makan.
§  Infeksi (imunitas turun): pilek, herpes, sariawan, pneumonia, bisul, jerawat,
   radang, amandel.
§  Seks reproduktif         : pada wanita mens  tidak teratur /berhenti,  pada pria :
 menurunnya spermatogenesis,premature

Jenis –Jenis Stres
Stres Fisik
Stres Kimiawi
Stres Mikrobiologis
Stres Fisiologis
Stres Proses Tumbang
Stres Psikologis / Emosional

-Faktor yg mempengaruhi respons terhadap Stressor
  1. Sifat Stresor
  2. Durasi Stresor
  3. Jumlah Stresor
  4. Pengalaman Masa Lalu
  5. Tipe Kepribadian
  6. Tahap Perkembangan

-Jenis Stresor berdasarkan Tahap Perkembangan
Tahap Perkembangan
Jenis Stresor
Anak
Konflik kemandirian & ketergantungan, mulai school, hub dg teman sebaya, kompetisi
Remaja
Perubahan tubuh, sex, kemandirian, hub dgn teman
Dewasa Muda
Menikah, tinggalkan rumah, bekerja, membesarkan anak, melanjutkan pendidikan
Dewasa Tengah
Ä  Menerima proses penuaan
Ä  Status sosial
Dewasa Tua
Ï  Usia lanjut
Ï  Perubahan tempat tinggal
Ï  Penyesuaian diri pada masa      pensiun
Ï Proses kematian

TAHAPAN  STRES
(Dr.Robert J.Van Amberg, 1979)
  1. STRES TAHAP 1
-          Semangat bekerja besar,berlebihan (overacting)
-          Penglihatan “tajam” tidak sebagaimana biasanya
-          Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan disertai rasa gugup yang berlebihan
-          Merasa senang dg pekerjaanya & semakin bersemangat namun tanpa disadari cadangan energi menipis
   2. STRES TAHAP II
stres yang semula menyenangkan  mulai menghilang & timbul keluhan-keluhan sbb
-          Merasa letih sewaktu bangu pagi
-          Merasa mudah lelah sesudah makan siang
-          Lekas merasa capai menjelang sore
-          Sering mengeluh  perut tidak nyaman
-          Detakan jantung lebih keras dari biasanya (berdebar-debar)
-          Otot-otot punggung & tengkuk terasa tegang
-          Tidak bisa santai
   3. STRES TAHAP III
bila tetap memaksakan diri keluhan akan semakin nyata & mengganggu
-          Gangguan lambung usus semakin nyata
cont : gastritis,diare
-          Ketegangan otot-otot semakin terasa
-          Perasaan tidak tenang & ketegangan emosional semakin meningkat
-          Gangguan pola tidu
-          Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pinsan)
   4. STRES TAHAP IV
            bisa tidak ditemukan sakit secara medis. Namun gejala dapat muncul spt:
-          Untuk  bertahan sepanjang hari saja sudah tera amat sulit
-          Aktivtas pekerjaan yang semula menyenangkan & mudah diselesaikan menjadi membosankan terasa lebih sulit
-          Yang semula tanggap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespon secara memadai
-          Ketidakmampuan melakukan ADL
-          Gangguan pola tidur disertai mimpi yg menegangkan
5. STRES TAHAP V
- Seringakali menolak ajakan karena tiada semangat & kegairahan
- Daya konsentrasi & ingat menurun
- TImbul perasaan ketakutan & kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya
6. STRES TAHAP VI
- Kelelahan fisik & mental yang semakin mendalam
- Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana
- Gangguan sitem pencernaan semakin berat
- Timbul perasaan ketakutan & kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung & panik


Reaksi fisiologis terhadap stress

-          Perubahan warna rambut mjd coklat&lebih kusam
-          Perubahan ketajaman mata menurun
-          Telinga mengalami gangguan
-          Penurunan konsentrasi
-          Ekspresi wajah tampak tegang
-          Mulut bibir terasa kering
-          Kulit berkeringat kdg panas/dingin mjd kering
-          Sesak nafas
-          Berdebar-debar
-          Lambung terasa kembung, mual,perih
-     Frekuensi BAK sering
-     Persendian kaku
-     Peningkatan kadar gula & trji penurunan libido.

CARA MENILAI STRES

Skala HOLMES & RAHE, 1967
Skala MILLER & SMITH,1985

Skala Holmes & Rahe 1967
-          Menghitung jumlah stres yg dialami
-          Cara : menambahkan nilai relatif stres (Unit Perubahan Hidup/Life Change Units-LCU)
-          Premis: peristiwa baik/buruk tk stres >> & rentan penyakit/msl mental
-          Peristiwa yg dialami selama 12 bulan terakhir.
1.      Kematian pasangan hidup                  100
2.      Perceraian                                           73
3.      Kehamilan                                          40
4.      Pinjaman                                             31
5.      Permulaan/akhir masa school              26
6.      Penyesuaian pekerjaan                        39
7.      Perub. Kondisi keuangan                   38
8.      Perubahan pola tidur                          16
9.      Perub. Jml pertemuan dg kelg            15
10.   Dll

Tingkat stres

Tidak signifikan                      <149
Rendah                                   150-200
Sedang                                    200-299
Tinggi                                      > 300

Skala Miller & Smith 1985
-          Aspek dari kebiasaan, gaya hidup & lingkungan lebih kebal/rentan thd dampak negatif stres
-          Tingkat ketahanan/kekebalan terhadap stres diukur dgn mengisi daftar 20 pernyataan.
            1 = hampir selalu;
            2 = biasanya;
            3 = kadang-kadang;
            4 = hampir tdk pernah;
            5 = tdk pernah

 Example:
1
Saya makan makanan yg hangat & berimbang sedikitnya 1x/hr
1
2
3
4
5
2
Saya memberi & menerima kasih sayang secara teratur
1
2
3
4
5
3
Saya merokok < ½ bungkus /hr
1
2
3
4
5
4
Dll

















Total Skor = ______ - 20 = ________

Skor ketahanan stres

0-10 poin         =memiliki ketahanan luar
                        biasa terhadap stres
11-30               =tdk terlalu rentan thD stres
31-50               =cukup rentan thd stres
51-74               =rentan thd stres
75-80               =sangat rentan thd stres

Part 2
Adaptasi

-          Adaptasi adl proses dimana dimensi fisiologis dan psikologis berubah dlm berespon trhdp stres.
-          Dg demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yg optimal.

Respon adaptasi Terhadap Stres Terbagi 2 :
1. RESPON FISIOLOGIS
                        a. sindrom adaptasi lokal (LAS)
                        b. sindrom adaptasi umum (GAS)
     2. RESPON PSIKOLOGIS
                        a. Prilaku berorientasi tugas
                        b. Mekanisme pertahanan ego

LAS (Local Adaption Syndrom)

-          respon jaringan,organ atau bag tubuh lain
-          Karakteristik dari LAS :
1.      Respon bersifat lokal, yaitu respon yang terjadi setempat
2.      bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya.
3.      bersifat jangka pendek, yaitu tdk berlangsung selamanya/tidak terus menerus.
4.      bersifat restoratif,yaitu membantu memperbaiki bagian tubuh

GAS (General Adaption Syndrom)

-          GAS adl proses adaptasi yg bersifat ummum / sistemik.
-          GAS terdiri atas 3 fase yaitu:
1)      Fase alarm (Waspada)
-          Tahap awal proses adaptasi
-          Individu siap menghadapi stres yg masuk
-          Trjdi Reaksi psikologis “fight or flight” dan reaksi fisiologis.
-          Tanda fisik : curah jantung meningkat, peredaran darah cepat, pernafasan cepat dan dangkal, gejala stress memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun

2)      Fase resisten (Melawan)
-          Tubuh mulai stabil dan tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila teratasi maka gejala stress menurun / normal tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah dll
-          Individu berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika ini berhasil tubuh akan memperbaiki sel – sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan jatuh pada tahap terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan tenaga.

3)      Fase exhaustion (Kelelahan)
-          Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras.
-          Timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll.
-          Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian.
-          Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres. Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri terhadap stressor inilah yang akan berdampak pada kematian individu tersbut.

RESPON PSIKOLOGIS

-          merupakan proses penyesuaian secara psikologis dg cara melakukan mekanisme pertahanan diri yg bertujuan melindungi/bertahan dari serangan / hal yg tdk menyenangkan.
  1. Respon Psikologis
            a. Prilaku berorientasi tugas
                        penggunaan, kemampuan kognitif      untuk mengurangi stres,memecahkan             masalah,menyelesaikan konflik &       memenuhi kebutuhan
            - 3 tipe prilakunya :
            (1) Prilaku menyerang
            (2) perilaku menarik diri
            (3). perilaku kompromi

          b. Mekanisme pertahanan ego (Freud)
      Mekanisme pertahanan diri secara psikologis untuk mencegah gangguan psikologis yg lebih dalam.
      Digunakan : melindungi terhadap perasaan tidak berdaya & ansietas

Mekanisme Pembelaan EGO
  1. IDENTIFIKASI
-          Meniru perilaku org lain&berusaha mengikuti sifat, karakteristik,&tindakan org trsebut.
- Contoh : Doni, 15 tahun mengubah model rambutnya menirukan artis idolanya yang ia kagumi.
2. INTROJEKSI
- Merupakan bentuk sederhana dari identifikasi, dimana nilai-nilai, norma-norma dari luar diikuti atau ditaati, sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar.
Contoh : Rasa benci atau kecewa terhadap kematian orang yang dicintai dialihkan dengan cara menyalahkan diri sendiri.
3. PROJEKSI
- Hal ini berlawanan dengan introjeksi, dimana menyalahkan orang lain atas kelalaian dan kesalahan-kesalahan atau kekurangan diri sendiri, keinginan keinginan, impuls-impuls sendiri.
Contoh : Seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya tersebut mencoba merayunya
4. REPRESI
- Penyingkiran unsur psikis (sesuatu afek, pemikiran, motif, konflik) sehingga menjadi dilupakan/tidak dapat diingat lagi). Represi membantu individu mengontrol impuls-impuls berbahaya.
Contoh :Suatu pengalaman traumatis menjadi terlupakan
5. REGRESI
- Kembali ke tingkat perkembangan terdahulu (tingkah laku yang bersifat primitif).
Contoh : Seorang anak yang mulai berkelakuan seperti bayi, ketika seorang adiknya dilahirkan.
Mawar yang berumur 4 tahun mulai mengompol lagi sejak adiknya yang baru lahir dibawa pulang dari rumah sakit
6. REACTION FORMATION
- Bertingkah laku berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan, perasaan yang sebenarnya. Mudah dikenal karena sifatnya ekstrim dan sukar diterima.
Misalnya :
Seorang wanita yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.
7. UNDOING
- Meniadakan pikiran-pikiran, impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan.
Misalnya :
Seorang ibu yang menyesal karena telah memukul anaknya akan segera memperlakukannya penuh dengan kasih sayang
8. DISPLACEMENT
- Mengalihkan emosi, arti simbolik, fantasi dari sumber yang sebenarnya (benda, orang, keadaan) kepada orang lain, benda atau keadaan lain.
Misalnya :
Seorang pemuda bertengkar dengan pacarnya dan sepulangnya ke rumah marah-marah pada adik-adiknya
9. SUBLIMASI
Mengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Impuls yang berasal dari Id yang sukar disalurkan oleh karena mengganggu individu atau masyarakat, oleh karena itu impuls harus dirubah bentuknya sehingga tidak merugikan individu/masyarakat sekaligus mendapatkan pemuasan
Misalnya :
Impuls agresif disalurkan ke olah raga, usaha-usaha yang bermanfaat
10. ACTING OUT
- Langsung mencetuskan perasaan bila keinginan terhalang.
Misalnya :
Mengatasi problem dengan jalan paling sedikit bertengkar
11. DENIAL
- Menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.
Misalnya :
Seorang gadis yang telah putus dengan pacarnya, menghindarkan diri dari pembicaraan mengenai pacar, perkawinan atau kebahagiaan
12. KOMPENSASI
- Menutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya atau kelebihannya
Misalnya :
Toni yang merasa fisiknya pendek sebagai sesuatu yang negatif, berusaha dalam hal menonjolkan prestasi pendidikannya
13. RASIONALISASI
- Memberi keterangan bahwa sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional, sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya.
Misalnya :
Toni yang menyalahkan cara mengajar dosennya ketika ditanyakan oleh orang tuanya mengapa nilai semesternya buruk.
14. FIKSASI
- Berhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu (emosi atau tingkah laku atau pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya terhambat.
Misalnya :
Seorang gadis yang tetap berbicara kekanak-kanakan atau seseorang yang tidak dapat mandiri dan selalu mengharapkan bantuan dari orang tuanya dan orang lain.

15. SIMBOLISASI
- Menggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan atau hal yang sebenarnya
Misalnya :
Seorang anak remaja selalu mencuci tangan untuk menghilangkan kegelisahannya/kecemasannya. Setelah ditelusuri, ternyata ia pernah melakukan masturbasi sehingga perasaan berdosa/cemas dan merasa kotor
16. DISOSIASI
- Pemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran /identitasnya. Keadaan dimana terdapat dua atau lebih kepribadian pada diri seorang individu.
Misalnya :
Seorang laki-laki yang dibawa ke ruang emergensi karena mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut (ia lupa sama sekali)
17. KONVERSI
- Adalah transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala-gejala jasmani.
Misalnya :
Seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya tiba-tiba merasa sakit sehingga tidak masuk kuliah

KOPING
-          Usaha kognitif dan tingkah laku  untuk mengatasi tuntutan spesifik yang berasal dari internal maupun eksternal ( Lazarus & Folkman, 1991).
-          Proses yang digunakan seseorang untuk menangani stres (Pengatar Psikologi)

MEKANISME KOPING
-          Tindakan diluar kesadaran manusia yg melindungi seseorang dlm melawan kecemasan

Teknik Manajemen Stres
-          Merupakan upaya mengelola stres dgn baik →  t/: mencegah & mengatasi stres agar tdk sampai ke tahap paling berat
-          Mengatur diet dan nutrisi
-          Istirahat dan tidur
-          Berhenti merokok
-          Hindari miras
-          Mengatur waktu
-          Terapi psikofarmaka
-          Psikoterapi
-          Terapi psikoreligius

Penyebab stres untuk perawat yaitu ;
  1. Perubahan yang cepat dalam ;lingkungan, tekhnologi, dan pengetahuan dalam health care
  2. Lingkungan kerja ; workload, kebutuhan klien, konflik kerja, konflik dengan klien

ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
            Pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami stres meliputi:
Riwayat penyakit
            ( Dahulu, Sekarang, Keluarga)
Pemeriksaan fisik yang mengindikasikan stres

Mengkaji indikator stres dan koping dalam semua dimensi adaptasi
  1. Indikator fisiologis
  2. Indikator perkembangan (ex: pola asuh )
  3. Indikator emosional & perilaku stres (cemas, depresi, mudah lupa, sulit konsentrasi, menangis dll.)
  4. Indikator intelektual (kemp.memecahkan mslh menurun)
  5. Indikator sosial (interaksi mnrun, MD, mekanisme koping)
  6. Indikator spiritual (marah pd Tuhan)

2. Diagnosa keperawatan
Contoh diagnosa keperawatan NANDA untuk stress
1. Ansietas b/d perubahan status kesehatan, krisis maturasi atau situasi
2. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b/d perpisahan orang terdekat, krisis situasi (mis. Kehamilan yang tidak direncanakan)
3. Keletihan b/d tuntutan psikologis
4. Ketidakberdayaan b/d stres jangka panjang
5. Koping keluarga tidak efektif b/d stres yang berkepanjangan, krisis maturasi, krisis situasi
6. Koping individu tidak efektif b/d  stres yang berkepanjangan
7. Gangguan pola tidur b/d krisis maturasi / situasi

Meminimalkan stres dan cemas sebelum prosedur keperawatan
  1. Bantu klien untuk menggambarkan situasi yang menyebabkan cemas dan identifikasi tanda-tanda kecemasan
  2. Bantu klien untuk menceritakan perasaan, persepsi, dan rasa takut jika perlu.
  3. Bantu klien untuk mengidentifikasi kekuatan personal.
  4. Mengidentifikasi support sistem
  5. Dengarkan dengan penuh perhatian, coba pahami cara klien memandang masalahnya.
  6. Bangun situasi yang hangat dan saling percaya, rasa empati.
  7. Berikan informasi yang lengkap yang diperlukan sebelum dilakukan tindakan keperawatan atau medis.
  8. Dukung klien untuk  ikut berpadrtisipasi dalam rencana perawatan

Peran perawat dalam mengatasi stres
  1. Perawat harus mampu memfasilitasi org yg sedang mengalami stres
  2. Perawat harus melakukan tindakan keperawatan yg sesuai dg prinsip manajemen stres
  3. Perawat dpt menggunakan strategi pemecahan masalah
EVALUASI
-          klien Mampu mengontrol faktor  yang menybabkan stres
-          Klien mampu secara mandiri mengembangkan strategi mereduksi stres
                                                    |
                                                   V
                            Menilai keefektifan penatalaksanaan stres

BERPELUKAN BISA HINDARI STRES
Bagi orang Indonesia, berpelukan masih termasuk hal yang tabu untuk dilakukan, kecuali bagi pasangan suami istri. Pelukan bisa diartikan sebagai dukungan dan dapat menjadi sumber kekuatan di saat kita menghadapi masalah. Pelukan juga dapat diartikan sebagi ajakan untuk berdamai.
  Berbagai riset menyebutkan ;
Berpelukan bisa menyembuhkan masalah fisik dan emosional, bahkan bisa mengatasi stres dan depresi.
Berpelukan mampu mengusir depresi, mentune-up sistem kekebalan tubuh, tidur lebih nyenyak, dan awet muda.

Bagaimana Berpelukan Bisa Memberikan Efek Yang Demikian Hebat?
Ketika berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin, hormon yang berhubungan dengan perasaan cinta dan kedamaian yang bekerja menekan hormon penyebab timbulnya stress (hormon cortisol dan hormon norepinephrine). Sehingga akhirnya, tentu saja bisa memberikan kontribusi untuk kesehatan jantung dan pikiran.
Dalam kehidupan nyata, hormon oxytocin ini akan tercipta dalam sebuah hubungan sehat yang tidak sering diwarnai pertengkaran ataupun kekerasan. Seperti kita ketahui, tidak semua orang memiliki hubungan yang membahagiakan, karena itu kualitas sebuah hubungan bisa menjadi tolak ukur kesehatan seseorang. Dari hasil penelitian menunjukkan, perempuan yang tidak bahagia dalam hubungan asmara atau pun dalam pernikahan, memiliki kecendrungan lebih tinggi untuk terkena serangan jantung.
Mengapa Perempuan ?
Karena ternyata oxytocin lebih memiliki kedekatan dengan hormon estrogen yang diproduksi perempuan, sehingga menyebabkan, perempuan lebih responsif saat memeluk pasangannya ketimbang laki-laki.
Apakah Anda saat Ini Sedang Stres Berat ??
Mungkin karena masalah tugas, kuliah,  pekerjaan, keluarga. Ayo, carilah orang yang bisa Anda ajak berpelukan! Berpelukan tak harus dengan pasangan, bagi Anda yang masih menjomblo, berpelukan dengan sahabat atau saudara Anda tak ada salahnya bukan? Paling tidak Anda bisa merasa nyaman dan terlindungi untuk beberapa saat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar